ANALISIS STUDI KELAYAKAN PELAYANAN E-COMMERCE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
DOI:
https://doi.org/10.31504/komunika.v7i2.1615Keywords:
AHP, E-commerce, KelayakanAbstract
Sebagai bagian dari aktivitas bisnis e-commerce, jual-beli online pun semakin marak dilakukan. Tidak perlu keluar rumah dan menghadapai macetnya jalan jika ingin membeli suatu barang. Tetapi walaupun demikian rasa kepercayaan konsumen masih menjadi kendala untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli online mengingat tidak langsung bertemu dengan penjual. Konsumen masih takut akan penipuan dan hal kriminal lainnya yang mungkin terjadi. Situs e-commerce pun banyak ditawarkan dengan tampilan dan pola yang bisa meyakinkan konsumen. Dari latar belakang tersebut maka pada penelitian ini dibuat analisa studi kelayakan sebuah e-commerce dalam melakukan pelayanan kepada konsumen. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode sistem pendukung keputusan yang digunakan untuk mengolah dan menganalisa jenis e-commerce yang layak direkomendasikan untuk konsumen di Indonesia. Pada metode ini akan diolah 12 kriteria yaitu Logo yang Jelas, Penawaran Khusus, Pengiriman Gratis, Berita Terbaru, Produk Popular, Merk Produk, Penempatan Shopping Cart dan Login, Pembayaran Sistem Icon, Sosial Media Link, Nomor telefon dan Chating Online, Toko Finder, Trusmark dan 11 alternatif jenis e-commerce yaitu Lazada, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, Zalora, Hijup, JD.id, Elevenia, Bhinneka, Qoo10 Indonesia. Pengolahan data dengan menggunakan metode AHP dilakukan dengan 3 prinsip yaitu Prinsip Penyusunan Hirarki, Prinsip Penetapan Prioritas, Prinsip Konsistensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis e-commerce yang bisa direkomendasikan untuk masyarakat sebagai konsumen jula beli online dari urutan tertinggi sampai dengan terandah adalah Lazada = 0,114, Tokopedia = 0,099, Shopee = 0,086, Bukalapak = 0,060, Blibli = 0,058, , Zalora = 0,040, Hijup = 0,038, JD.id = 0,029, Elevenia = 0,021, Bhinneka = 0,016 dan Qoo10 Indonesia = 0,009. Sedangkan hasil penelitian ini untuk nilai Consistensi Ratio (CR) didapatkan - 0,018 atu -0,2%. Ini berarti bahwa CR optimal dan analisis AHP ampuh dalam proses pengambilan keputusan.
References
Fadel Retzen Lupi. (2015). Analisis Strategi Pemasaran Dan Penjualan E-Commerce
Pada Tokopedia.Com. Jurnal Elektronik Sistem Informasi Komputer. Vol.2 No.1 Januari-Juni 2016.
https://toffeedev.com. 10 hal yang harus dimiliki oleh bisnis e-commerce.
Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: Prehallindo.
Mahir Pradana. 2015. Klasifikasi Bisnis E-commerce Di Indonesia . MODUS Vol. 27 (2), 2015.
Permadi, Bambang S. 1992, AHP, Jakarta, Pusat Antar Universitas – Studi Ekonomi Universitas Indonesia.
Shabur, Heru, dan Riyadi. 2015. Implementasi E-Commerce Sebagai Media Penjualan Online (Studi Kasus Pada Toko Pastbrik Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).Vol. 29 No. 1 Desember 2015.
Supriyono,Wisnu, Sudaryo. 2007. Sistem Pemilihan Pejabat Struktural Dengan Metode Ahp. Seminar Nasional I Sdm Teknologi Nuklir Yogyakarta, 21 – 22 November 2007. Issn 1978-0176
Turban, Efraim.; Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems and Intelligent Systems, Sixth Edition, New Jersey, Prentice-Hall, Inc
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.