ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN BAGI PENYULUH KELUARGA BERENCANA DI SULAWESI BARAT
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan media sosial oleh penyuluh keluarga berencana di Sulawesi Barat, serta mengevaluasi persepsi mereka terkait tingkat pengetahuan dan kepercayaan diri dalam menggunakan media sosial untuk penyuluhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods yang menggabungkan data kuantitatif dari kuesioner dan data kualitatif melalui wawancara mendalam. Sebanyak 202 penyuluh keluarga berencana dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penyuluh berusia antara 26 - 45 tahun dengan latar belakang pendidikan Sarjana dan memiliki pengalaman 1 hingga 5 tahun. Sebagian besar penyuluh (95%) aktif menggunakan media sosial, dengan WhatsApp, Facebook, dan Instagram sebagai platform utama. Waktu yang dihabiskan penyuluh di media sosial bervariasi, sebagian besar menghabiskan 1 hingga 5 jam per minggu. Mayoritas responden merasa tingkat pengetahuan mereka tentang program keluarga berencana "Baik" atau "Sangat Baik", dan sebagian besar merasa "Percaya Diri" dalam menggunakan media sosial untuk penyuluhan. Meskipun demikian, beberapa responden merasa "Cukup Percaya Diri", yang menunjukkan adanya ruang untuk pengembangan keterampilan lebih lanjut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media sosial memiliki potensi besar dalam memperluas jangkauan penyuluhan, namun perlu pengawasan terhadap akurasi informasi yang disebarkan.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Nama dan alamat email yang dimasukkan di situs jurnal hanya akan digunakan untuk tujuan yang sudah disebutkan, tidak akan disalahgunakan untuk tujuan lain atau untuk pihak lain.