Gegar Budaya Mahasiswa Indonesia dalam Komunikasi Antarbudaya di Luar Negeri
Isi Artikel Utama
Abstrak
Di era globalisasi ini, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkolaborasi dan bersaing secara global. Hal itulah yang dialami oleh para mahasiswa asal Indonesia yang berjuang melaksanakan studi di luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana proses komunikasi antar budaya, termasuk adaptasi bahasa, culture shock, dan proses penerimaan budaya yang dialami para mahasiswa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data penelitian didapatkan melalui proses wawancara semi struktur kepada mahasiswa asal Indonesia yang tengah melaksanakan studi di luar negeri, yaitu Malaysia, Cina, Inggris, Mesir, Jerman, Korea Selatan, dan Kanada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses komunikasi antar budaya yang dilakukan para mahasiswa asal Indonesia ini, terjadi berbagai macam culture shock dan kendala-kendala terkait bahasa. Sehingga proses adaptasi yang dilakukan para informan dalam penelitian ini berfokus pada kedua hal tersebut. Penelitian di masa mendatang dapat mengembangkan pembahasan mengenai culture shock lebih spesifik dan mendalam, mulai dari penyebab, proses, efek atau akibat yang dihasilkannya, hingga solusinya.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Referensi
Anzella, S. T., & Setiawan, E. (2021). Komunikasi Lintas Budaya Mahasiswa Internship Indonesia di Luar Negeri. Prosiding Hubungan Masyarakat, 7(2), 450–455. http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.28976
Charles, M. (2007). Language matters in global communication: Article based on ORA lecture, October 2006. Journal of Business Communication, 44(3), 260–282. https://doi.org/10.1177/0021943607302477
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Pustaka Pelajar.
Erlangga, I., Ibrahim, & Ranto. (2021). Negosiasi Identitas Budaya Etnis Pendatang Dengan Etnis Lokal Di Kecamatan Pulau Besar Kabupaten Bangka Selatan. Journal of Goverment and Social Issues (JGSI), 1(1), 18–32.
Ghaniyy, A. Al, & Akmal, S. Z. (2018). Kecerdasan Budaya Dan Penyesuaian Diri Dalam Konteks Sosial-Budaya Pada Mahasiswa Indonesia Yang Kuliah Di Luar Negeri. Jurnal Psikologi Ulayat, 5(2), 123–137. https://doi.org/10.24854/jpu02018-179
Gozali, M., Tjahjo, J. D. W., & Vidyarini, T. N. (2018). Anxiety Uncertainty Management ( AUM ) Remaja Timor Leste di Kota Malang dalam Membangun Lingkungan Pergaulan Pendahuluan. Jurnal E-Komunikasi Program, 6(2), 1–12.
Gudykunst, W. B., & Kim, Y. . (2003). Communicating With Strangers: An Approach to Intercultural Communication (4th Editio). Mc Grew Hills Education.
Kim, Y. Y. (2012). Cross Cultural Adaptation. Human Behaviour, 623–630. http://www.nafsa.org/_/file/_/theory_connections_crosscultural.pdf
Kristian, S. (2013). Culture Shock Dan Negosiasi Identitas Diri di Lingkungan Baru (Studi Autoethnography Tentang Proses Penyesuaian Diri Ke Budaya Akademik Universitas Brawijaya Malang). In Jurnal Autoethnography (pp. 1–27). https://www.academia.edu/download/31605841/Autoethnography.pdf
Liliweri, A. (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. PT. LKiS Pelangi Aksara.
Maghfira, T. A., & Mahadian, A. B. (2018). Interaksi Simbolik Pengajar dan Siswa di Komunitas Matahari Kecil. Jurnal Komunikasi Global, 7(1), 87–104. https://doi.org/10.24815/jkg.v7i1.10540
Martin, J. N., & Nakayama, T. K. (2010). Intercultural Communication and Dialectics Revisited. In Halualani & T. K. Nakayama (Eds.), Handbook of Critical Intercultural Communication (Issue December, pp. 1–26). Blackwell Publishing.
Mumpuni, R. A., Rahardjo, T., Suprihatini, T., & Ayun, P. Q. (2015). Memahami Adaptasi Budaya Pada Pelajar Indonesia Yang Sedang Belajar Di Luar Negeri. Interaksi Online, 4(13).
Nugroho, C., & Widya, I. P. H. (2019). The Movement of Bali Reject Recalamation (The Phenomenological Study Of Balinese Society Movement Rejects Benoa Bay Reclamation Among #ForBALI Alliances). Profetik: Jurnal Komunikasi, 12(1), 21–29. https://doi.org/10.14421/pjk.v12i1.1541
Nurdin, A., & Labib, M. (2021). Komunikasi Sosial Generasi Milenial di Era Industri 4.0. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 231–248. https://doi.org/10.15575/cjik.v5i2.14912
Pawito, P. (2008). Penelitian Komunikasi Kualitatif (2nd ed.). LKiS.
Putra, F. E. (2019). Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Melayu Selatan Thailand Dalam Berbahasa Indonesia Di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies, 3(2), 193. https://doi.org/10.30983/it.v3i2.2341
Sawyer, R., & Chen, G.-M. (2012). The Impact of New Social Media on Intercultural Adaptation. Digital Commons, 21(5), 150–169.
Setya, R. A., & Rahardjo, T. (2020). Negosiasi Identitas Etnis Lampung dalam Upaya Mempertahankan Bahasa Lampung sebagai Identitas Budaya. Interaksi Online, 8(4), 120–132.
Sobur, A. (2013). Filsafat Komunikasi, Tradisi dan Metode Fenomenologi. Remaja Rosdakarya.
Soemantri, N. P. (2019). Adaptasi Budaya Mahasiswa Asal Indonesia Di Australia. WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 18(1), 46–56. https://doi.org/10.32509/wacana.v18i1.727
Stephen W. Littlejohn, Foss, K. A., & Oetzel, J. G. (2012). THEORIES OF HUMAN COMMUNICATION Eleventh Edition. In Waveland Press, Inc. (Vol. 53, Issue 95). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Suryani, W. (2013). Komunikasi Antar Budaya: Berbagi Budaya Berbagi Makna. Jurnal Farabi, 10(1), 1–14.
Ting-Toomey, S., & Dorjee, T. (2015). Intercultural and intergroup communication competence: Toward an integrative perspective. Communication Competence, May, 503–538. https://doi.org/10.1515/9783110317459-021
UNESCO. (2022). Glogal Education Monitoring Report; Non-state Actors in Education. In Global Education Monitoring Report. https://en.unesco.org/gem-report/non-state_actors
Vebrynda, R. (2015). Persepsi Antarbudaya Mengenai Mahasiswa Indonesia di India. Jurnal Komunikator Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, 11(49), 131–142.
Wardah, & Sahbani, U. D. (2020). Adaptasi Mahasiswa Terhadap Culture Shock. Jurnal Komunikasi Dan Organisasi (J-KO), 2(2), 120–124.
Wardani, W. S. K., & Saidiyah, S. (2016). Daya Juang Mahasiswa Asing. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2), 213–224. https://doi.org/10.15575/psy.v3i2.1111
Wiradharma, G. (2021). Lingkungan Baru: Adaptasi Budaya Oleh Dosen CPNS. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(2), 109–118. https://doi.org/10.14710/interaksi.9.2.109-118
Wulung, L. A., & Satyawan, I. A. (2019). Pengelolaan Manajemen Kecemasa dan Ketidakpastian Pengemudi Taksi Daring. Research Fair Unisri, 3(1), 456–462. https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/rsfu/article/view/2604